Malang. CBN-Indonesia.com
Tidak terima anaknya di Bullying(perlakuan kekerasan) oleh kakak Kelasnya disekolah SMPN 1 KEPANJEN pada tanggal 23 September 2021yang lalu, Isat selaku Ayah korban bakal Adukan kejadian hal ini ke Polres Malang. Selasa (26/10/2021).
Diketahui pihak keluarga menyayangkan akan tindakan sekolah SMPN 1 KEPANJEN yang di duga diam-diam saja, sampai sekarang belum ada tindak lanjut terkait adanya kekerasan pada anak di lingkungan belajar mengajar.
ISAT mengaku kaget setelah mendapat informasi putranya telah menjadi korban Bullying dan dianiaya, karena sudah membantu/melerai temannya saat dimintai uang oleh kakak kelasnya dengan cara paksa.
ISAT, orangtua DS, tampak geram, mengetahui anaknya mengeluhkan sakit di bagian kepala, diduga habis di pukul oleh kakak kelasnya tersebut.
Siswa kelas 7 tersebut, ternyata sering mendapatkan Bullying dan dimintai uang oleh kakak kelasnya. Mendengar informasi tersebut, ISAT pada waktu itu sudah menyampaikan kepada pihak sekolah, akan tetapi tidak ada tidak lanjut dari sekolah SMPN 1 KEPANJEN, maka dengan berat hati pihak keluarga korban akan segera melaporkan hal tersebut ke Polres Malang, karena sampai saat ini pihak Sekolah SMPN 1 KEPANJEN belum ada tindak lanjut dalam kejadian ini, yang sudah pernah di laporkan secara langsung oleh keluarga korban ke pihak guru SMPN 1 KEPANJEN.
“Saya tidak pernah tahu, selama ini anak saya tidak pernah cerita kalau diperlakukan tidak baik oleh kakak kelasnya. Anak saya pendiam dan sering mendapatkan ancaman, makanya saya berencana akan lapor ke polisi biar menjadi pelajaran bagi semua pihak,” terang Isat. Selasa (26/10/2021).
Isat menambahkan, sejak bulan yang lalu September 2021 DS sering merasa traumatis dan sempat tidak mau berangkat ke sekolah karena sering dapatkan ancaman.
“Saya menyayangkan hal tersebut, bisa terjadi di lingkungan sekolah yang katanya berbasis pendidikan Negeri”,katanya.
Sementara itu, pihak kepala sekolah sampai saat di konfirmasi oleh pihak Media CBN-Indonesia.com, belum ada kepastian atau kejelasan kasus. (Red)