Semeru Kembali Muntahkan Awan Panas, Hingga Ditetapkan Status Siaga

LUMAJANG. CBN-Indonesia.com –
Semeru kembali muntahkan awan panas, sehingga ditetapkan sebagai status tanggap darurat kembali, ditambah 7 Hari terhitung sejak 18 Desember 2021.

Diketahui, Badan Komandan Posko Tanggap Darurat Bencana, adanya peningkatan aktivitas gunung Semeru, yang kembali mengeluarkan guguran awan panas, membuat Kolonel Inf Irwan Subekti mengatakan, “masa tanggap darurat bencana erupsi Gunung Semeru diperpanjang menjadi 18-24 Desember 2021”.

Keputusan perpanjangan tanggap darurat bencana erupsi Gunung Semeru itu diambil menyusul peningkatan status dari level III Waspada menjadi Siaga.

Pada masa tanggap darurat bencana, fokus penanganan bencana meliputi penyelamatan, evakuasi korban, penyediaan tempat aman, pemenuhan kebutuhan dasar, serta pemulihan sarana dan prasarana.

Hasil rekaman seismograf di Pos PVMBG Gunung Semeru, sejak pukul 00:00 WIB sampai 06:00 WIB, tercatat awan panas guguran terjadi 1 kali, amplitudo 20 milimeter, durasi 720 detik, dan guguran 8 kejadian amplitudo 2 hingga 8 milimeter durasi 30 sampai 60 detik.

Untuk hembusan terjadi 1 kali kejadian dengan amplitudo 7 milimeter, durasi 65 detik, gempa tektonik jauh sempat berlangsung 1 kali dengan amplitudo 7 milimeter dengan durasi 120 detik.

“Untuk tanggap darurat diperpanjang 7 hari hingga 18-24 Desember masih masa tanggap darurat bencana Gunung Semeru,” kata Irwan dalam konferensi pers virtual,yang di kutip dari Halaman media (CNN Indonesia), jum’at(17/12/21).

Irwan menambahkan, dalam masa tanggap darurat bencana kali ini, pihaknya akan lebih fokus yakni peningkatan pelayanan pengungsi, pemulihan aliran lahar dan awan panas guguran, dan persiapan relokasi pengungsi.

Terkait lokasi relokasi pengungsi, Irwan mengatakan, tim tanggap darurat sedang melakukan pendekatan dengan Perum Perhutani. Pasalnya, pengungsi korban erupsi Semeru bakal direlokasi ke Lahan Perhutani di Lumajang, Jawa Timur.

“Kami secara terus menerus pendekatan pada Perhutani dan masyarakat, sehingga nantinya tidak jadi masalah kita melakukan pekerjaan pembangunan untuk relokasi,” tuturnya.

Sementara itu, Relawan Dari Kabupaten Pasuruan Warga Kecamatan Winongan Novi irianty (30) menjelaskan, “adanya luncuran awan panas ini membuat warga keluar rumah dan berlari mencari lokasi aman. Tak hanya warga, kami saja para relawan juga ikut panik mas”.

“Warga dan relawan panik, warga berhamburan pergi mencari lokasi aman”, kata personil relawan Pasuruan Raya, yang sedang bertugas di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro ini.

Petugas PVMBG Gunung Semeru pun menghimbau kepada warga agar tidak melakukan aktivitas apapun di aliran Sungai Besuk Kobokan, dengan jarak 13 kilometer dari puncak Semeru atau pusat erupsi. Warga juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari puncak kawah, karena rawan terkena lontaran lava pijar.

Selain itu, warga juga perlu waspada luncuran guguran awan panas, guguran lava, dan lahar dingin di aliran sungai yang berhulu di Gunung Semeru. Seperti Sungai Besuk Kobokan, Besuk Sat, Besuk Bang dan Besuk Kembar. (Zn/Red)

Our Visitor

0 8 1 7 3 0
Users Today : 13
Views Today : 189
Total views : 288884
Share on facebook
Facebook
Share on google
Google+
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp

Berita lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *