PASURUAN. CBN-Indonesia.com – Tak banyak yang tau, kalau ada pemuda sukses menjadi pengusaha jamur di desanya sendiri, kalimat itu berlaku pada sosok Sugeng Warianto salah satu pemuda Dusun Karang Asem Desa Martopuro kecamatan Purwosari kabupaten Pasuruan.
Sosok pemuda yang lahir tahun 1991 silam, patut kita contoh sebagai tokoh pemuda desa inspiratif. Tak banyak warga setempat yang tau kalau seseorang yang bernama Sugeng Warianto menjadi pengusaha jamur. Selasa (15/03/2022).
Warga yang bernama Sugeng Warianto yang budidaya jamur masih satu-satunya di desa Martopuro.
Sugeng sapaan akrabnya, memulai usaha budidaya jamur sudah sekitar 4 tahun lebih. Dia memulai usaha jamurnya pada sekitar awal tahun 2015, usaha jamur yang dijalankan Sugeng adalah usaha yang digagas oleh inisiatif Sugeng sendiri. Jenis jamur yang dipilih Sugeng adalah jenis jamur tiram, jamur Merang atau jamur damen.
Ketika ditanya soal perawatan, dia menjelaskan perawatannya bergantung bulan September, kalau musim kemarau cenderung susah, karena hama sedang berkembang biak. Sugeng memilih budidaya jamur jenis tiram dan Jamur merang, karena tipe jamur tiram dan merang lebih muda perawatannya dibanding jamur yang lain.
“Serbuk gergaji, bekatul, kapur sama jagung, dicampur terus disterilkan, di kasih bibit”, ketika ditanya soal proses pembuatan log jamur. Waktu yang dibutuhkan dari menanam sampai waktu panen memakan waktu sekitar 25-30 hari, jelas Sugeng.
Kendala yang dialami Sugeng ketika budidaya jamur adalah kalau tidak ada hujan, kesulitan mendapatkan air untuk kebutuhan perawatan jamur. Selain itu, kendala yang dihadapi dalam pemasaran ketika tiba waktu panen raya, jumlah jamur yang dihasilkan oleh petani melimpah. Sugeng menjual jamurnya ke pengepul dan sesekali langsung ke orang yang membutuhkan, harga jamur yang dihasilkan berkisar 10 ribu per kilo.
Sementara ini, Sugeng langsung menjual hasil panen jamurnya karena belum ada rencana untuk mengolah hasil panen jamurnya sendiri. Untuk modal, Sugeng dulu meminjam modal pinjaman dari BRI Kur (Kredit Usaha Rakyat), sekarang dia juga menabung untuk perputaran hasil pendapatannya. Selain itu, Sugeng juga tergabung dalam kelompok tani Pagergunung Jaya. Dia mengungkapkan banyak ilmu dan keuntungan yang didapat dari kelompok tani tersebut.
Harapan ke depan sebagai petani muda, Sugeng ingin mendapat modal dari pemerintah kabupaten Pasuruan hingga pusat dan bisa mengembangkan untuk membuat kumbung lagi. (Yes/Red)