PASURUAN. CBN-Indonesia.com – Sejumlah pekerja dikagetkan adanya kemunculan buaya disaat membersihkan sungai Wrati yang sudah memasuki hari ketiga di sebelah Dam (pintu air) Desa Kedungboto,Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan.
Diketahui, Para pekerja lari berhamburan lantaran dikagetkan adanya kemunculan sesosok buaya air tawar, dengan panjang kurang lebih 2 meter, dari bawah rimbunan enceng gondok yang menutupi badan sungai, Selasa siang (25/10/22).
Menurut keterangan saksi para pekerja saat membersihkan sungai Wrati, yakni Sholikin (50) warga Dusun Balungrejo, Desa Kedungringin, Kecamatan Beji, mengatakan, saat para pekerja sedang membersihkan sungai yang memasuki hari ketiga, tanpa disadari, ada kemunculan buaya air tawar.
Ia bersama 6 orang rekannya sesama pekerja pembersih sungai, membersihkan encenggondok yang menutupi badan sungai Wrati secara manual, yaitu masuk kedalam sungai dan menarik encenggondok untuk dihanyutkan, lantaran sungai airnya cukup deras akibat sehari sebelumnya hujan deras.
Saat pembersihan/penarikan encenggondok kearah barat, sekitar 50meter dari dam (pintu air) Kedungboto. Tiba-tiba saat dirinya meraih akar encenggondok didalam air, badannya ditabrak benda keras, saat dipegang dan hendak diangkat kepermukaan, ternyata ekor bergerigi. Selanjutnya pemilik ekor bergerigi (buaya) mengibaskan ekornya. Saat itu ia berteriak “buaya” dan meminta rekan-rekanya keluar dari sungai.
Mendengar teriakan Solikin, 5 rekanya langsung bergegas keluar dari sungai.
“Saat setelah mengibaskan ekornya lantaran terpegang. Buaya tersebut langsung kembali menyusup ke rimbunan encenggondong”, ungkapnya.
Mendapati kemunculan buaya tersebut, pekerja pembersih sungai langsung menghentikan kegiatannya dan beranjak pulang.
Sementara menurut Ketua DAS Wrati Henry Sulfianto, “kegiatan pembersihan sungai disekitar kemunculan buaya tersebut akan menggunakan tali tampar yang dikaitkan dengan besi yang dibentuk cakar. Hal ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan”, tegasnya.
Keterangan lain juga disampaikan oleh Sodikin, salah satu perangkat desa Kedungboto, saat dikonfirmasi, mengatakan, “disekitaran dam itu memang ada buayanya, banyak warga yang sering melihat. Bahkan saat banjir tahun kemarin, beberapa warga melihat buaya naik di tanggul sungai”, terangnya. (Yes/Red)