PASURUAN. CBN-INDONESIA –
Pemberitaan tentang Warkop di Ruko Gempol9, di Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan membuat buntut panjang. Pasalnya penulis berita, Imam Purnomo didatangi personel Koramil 0819/20 Gempol pada Kamis malam (30/11/2023).
Mereka mendatangi Purnomo di warkop didekat kediaman wartawan media online tersebut. Tujuannya, untuk mengklarifikasi pencatutan nama institusi TNI di dalam berita “Dana Upeti Pengamanan Warkop Gempol 9 Diduga Mengalir ke Beberapa Instansi”.
“Datangnya malam. Sekira pukul 21.00. Yang datang banyak,” ujar Imam Purnomo saat hadir dalam pertemuan NGO dan wartawan di Pandaan, Jumat (1/12/2023).
Seingat Purnomo, yang mendatanginya lebih dari 10 orang. Sebagian berseragam dinas, sebagian lagi pakain bebas. Mereka duduk dan berdiri di sekeliling Purnomo. Mereka lalu menanyakan siapa oknum Koramil Gempol yang menerima upeti.
“Padahal dalam berita Saya tidak menyebutkan inisial oknum Koramil. Lah wong narasumber Saya cuma menyebut 4 instansi (salah satunya Koramil) tanpa menyebut oknumnya. Itu faktanya,” paparnya.
Untuk membuat suasana kondusif, Purnomo akhirnya memanggil narasumber yang ia wawancarai. Ia juga mencabut berita yang membuat Koramil Gempol gerah dan menawarkan menggunakan hak jawab.
“Saya sendiri yang memutuskan men-takedown berita tersebut. Dalam situasi seperti itu, yang terpenting adalah kondisinya kondusif dulu. Danramil juga setuju membuat hak jawab,” ungkapnya.
Sementara dalam rekaman suara yang diterima Lumbung Berita Jumat malam (1/12), Danramil Gempol Kapten Cba Hadi Wibowo mengakui mendatangi Purnomo malam hari.
Namun, ia berdalih, pertemuan malam itu terjadi karena usaha bertemu Purnomo sejak siang hari tak menemui titik terang. Anggotanya juga sudah menghubungi lewat sambungan telpon, tetapi tak mendapat respon.
“Sudah sejak siang Saya perintahkan anggota Saya untuk menghubungi dan bertemu Mas Pur. Tapi enggak diangkat dan enggak ketemu. Ketemunya baru malam itu. Pikiran Saya, biar cepat clear masalahnya, ya sudah kita temui saja (malam itu juga),” bebernya.
Ia juga tak menyangkal datang dengan membawa banyak personel. Dirinya ingin mengetahui langsung siapa anggotanya yang telah menerima upeti.
“Saya bawa anggota saya, biar bisa tahu siapa anggota yang telah menerima upeti. Biar gamblang dan bisa langsung ditindak. Karena dalam pemberitaan, tertulis Koramil. Inikan bisa dipersepsikan Danramilnya yang menerima,” ungkapnya.
Ia memahami bila kedatangannya malam hari terkesan menggeruduk. Namun ia memastikan kedatangannya tak bermaksud apa-apa selain klarifikasi. Setelah klarifikasi rampung, ia juga menganggap masalah tersebut selesai.
“Saya hanya klarifikasi saja, tidak ada tujuan intimidasi dan sebagainya. Ketika selesai, ya sudah selesai. Sama Mas Pur juga sudah enggak ada masalah. Ya enggak tahu kalau Mas Pur masih mempermasalahkan itu,” pungkasnya.
Penerbit : Redaksi