MALANG. CBN-INDONESIA – Pelayanan Puskesmas Kepanjen Kabupaten Malang dinilai buruk dan kini jadi sorotan tajam masyarakat, diduga akibat menolak pasien balita yang tidak bawah identitas diri, warga Desa Dawuhan Kecamatan Kepanjen. Selasa (14/5/2024) yang lalu.
Apesnya karena tak bawa identitas, sang pasien balita usia (4) Tahun sebut saja BY. Anak dari seorang ibu bernama Linda Ariyndini, sesudah diperiksa diduga tak diberikan obat-obatan meskipun dengan kondisi lemas di IGD Puskesmas Kepanjen.
Diketahui, Balita BY, datang ke Puskesmas Kepanjen dengan keluhan sesak nafas dan ingin mendapatkan perawatan dan obat-obatan. Namun sayangnya setelah dilakukan pemeriksaan, tidak dapat fasilitas Obat-obatan penanganan pertama. Karena tidak ada identitas diri, Ibu pasien pun geram.
Linda Ariyndini ibu pasien balita sangat terpukul. Pasalnya, layanan Puskesmas Kepanjen kok seperti ini ya. Linda menuturkan petugas puskesmas sempat memeriksa. Namun menolak memberikan obat, pada balitanya pada saat kondisi genting. Tuturnya
Pihak kepala Puskesmas Kepanjen, saat ditemui oleh awak media CBN-INDONESIA, Dokter Ruri Pujianti, menjelaskan,” Mohon maaf saya harus tau identitas si pasien siapa, saya harus tau. Saya tidak bisa menjawab dan memberikan jawaban, saya harus tau kronologisnya dulu, tapi yang jelas identitas itu penting, karena ada pencatatan.” Jelasnya, Kepala Puskesmas Kepanjen. (14/05/2024) Sore.
Saat di tanya oleh wartawan CBN-INDONESIA, Mana yang harus didahulukan saat kondisi pasien memerlukan pertolongan atau data dulu yang lebih penting, tanya awak media. “Gini ya mas, saya kan belum tau ceritanya. Saya konfirmasi dulu ke pihak teman-teman yang piket di IGD biar saya tau kronologisnya. “Kata Dokter Ruri Pujiastuti, Kepala Puskesmas Kepanjen.
Penulis : Yes
Penerbit : Redaksi