Bakso Cak Yiet Lillahita Yang Sudah Melegenda Sejak Tahun 1992

PASURUAN. CBN-Jatimnews.com

Pasuruan selain terkenal dengan Kabupaten Industri bisa dikatakan sebagai gudangnya kuliner enak. Beragam jenis makanan yang dijajakan selalu mampu menggoyang lidah penikmatnya.

Satu lagi icon khas Kabupaten Pasuruan yang sudah tersohor, apalagi kalau bukan baksonya. Salah satu kuliner bakso yang cukup terkenal di Kabupaten Pasuruan adalah Bakso Cak Yiet Lillahita.

Jangan dibayangkan, bakso yang selalu ramai dikunjungi pembeli ini berada di tempat mewah.

Alih-alih berada di lokasi mewah, saat ini Bakso Cak Yiet Lillahita berada di salah satu tempat di depan pabrik Ternak Ayam yang ada di desa Tejowangi Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan.

Meskipun berada di stand sederhana, namun penikmat bakso dengan kuah gurih ini tidak pernah sepi.

Bakso ini didirikan oleh Cak Yiet laki-laki asal Gempol, sejak 1992 lalu. Artinya, sudah 29 tahun bakso ini masih tetap eksis.

Bakso cak Yiet Lillahita ini, merupakan generasi pertama yang berawal dari keinginan berkarir sendiri.

Jenis Bakso dan Pentol yang di sajikan Antara lain :
Pentol Semrawut
Pentol Gedeh mercon
Pentol Bondet
Pentol Brol
Pentol mercon letek
Pentol Cilok mrengkel.

“Anak-anak sudah mulai besar mas, juga sering ikut bantu di sini,” kata dia, kepada CBN-Jatimnews.com, di stand sederhananya, Selasa 22/06/21.

Cak Yiet menjelaskan,awal berdiri, saat itu masih dipikul dan dijajakan keliling kampung, resep bakso ini tidak pernah berubah sedikit pun. Sampai sekarang.

Alasannya, Cak yiet ingin mempertahankan keaslian rasa bakso yang sudah tersohor, terlebih lebih dari setengah abad itu.

Dia membeberkan, bukan hanya bahan dan bumbunya saja yang tidak diubah. Bahkan, cara memasak juga tetap dipertahankan.

“Kami masih menggunakan arang untuk memanaskan kuah bakso. Jadi aroma dan rasanya tidak berubah. Itu yang disukai pelanggan,” imbuhnya.

Kenikmatan bakso ini bukan hanya isapan jempol belaka. Bakso yang berasal dari gilingan daging dengan rasa gurih dan bumbu beraromakan bawang yang memikat, disiram dengan kuah gurih berasal dari kaldu sapi.

Tidak cukup dengan itu, semakin nikmat dengan taburan bawang merah goreng asli, bukan campuran seperti bakso kebanyakan. Aroma kuah semakin menggoda ketika ditaburkan dengan irisan seledri dan daun bawang.

Harganya cukup murah, Rp 2.500 untuk bakso kasar dan halus ukuran kecil serta tahu dan Rp 5.000 untuk bakso besar. Pembeli dapat menyantap dengan lahap.

Kenikmatan bakso ini mampu mengundang para DPRD kabupaten Pasuruan untuk sekedar menyecap rasa olahan Cak Yiet.

“Pernah ke sini. Waktu itu masih di emperan toko malahan. Kami saja kaget,” katanya sembari Santai. (Yes)

Our Visitor

0 8 1 7 2 7
Users Today : 10
Views Today : 142
Total views : 288837
Share on facebook
Facebook
Share on google
Google+
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp

Berita lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *