PASURUAN. CBN-Indonesia.com – Taman pendidikan Qur’an (TPQ) Maqbulul Ma’rifah gelar khotmil Quran dan imtihan yang ke 18, yang berlokasi di jalan Sultan Agung No 29 Magersari Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan, Sabtu (24/09/2022). Kegiatan ini merupakan kewajiban lembaga yang harus dilaksanakan sebagai laporan pertanggungjawaban dari lembaga kepada masyarakat. Khotmil Quran dan imtihan tahun ini, TPQ Maqbulul Ma’rifah berhasil meluluskan 36 santri.
Dalam sambutannya, Utadzah Hj Azizah mengungkapkan, “Alhamdulillah kegiatan ini sudah terlaksana dengan sukses tanpa ada kendala sedikitpun, kegiatan ini tidak bisa berjalan dengan lancar sukses tanpa dukungan semua pihak, khususnya keluarga besar dan wali santri TPQ Maqbulul Ma’rifah”, ungkapnya.
Diketahui, TPQ Maqbulul Ma’rifah ini berdiri tahun 2005, dan sampai saat ini santrinya sudah mencapai 500 santri, yang terdiri dari 400 santri TPQ pagi, TPQ dan Pra PTPT (pasca tpq progam tahfidz), 100 santri di madrasah Maqbulul Ma’rifah.
Adapaun jumlah pengajar di Lembaga Maqbulul Ma’rifah.
mencapai 43 orang. Tapi rencananya mau menambah tenaga pengajar, karena dilihat dari prosentasi santri dan guru, untuk TPQ dari 400 santri harus ada 40 pengajar, karena 10 santri dipegang 1 pengajar.
“Mudah2an kedepannya bisa lebih maju lagi, 5 banding 1, 5 santri di pegang 1 guru, ini target kami 2023”, imbuh Hj Ajizah.
Disisi lain, TPQ Maqbulul Ma’rifah ini mempunyai patokan usia untuk bisa masuk TPQ ini, yaitu tidak menerima usia diatas 3th. Karena biar bisa lulus usia dini, karena diusia 7 tahun anak sudah wajib sholat, sholat bisa baik kalau baca alqurannya baik, setelah lulus lanjut pra ptpt 1th setengah, lanjut ptpt dan madrasah diniyah.
“Harapan kami bisa meningkatkan kuwalitas dan kuwatintas lembaga, semoga bisa mencetak generasi quran yang Ahlaqul Karimah”, ucapnya.
Lanjut, “Khotmil Qur’an dan Imtihan ini, akan dilaksanakan lagi 6 bulan mendatang dibulan Rajab, kurang lebih 30 santri yang akan mengikutinya, biasanya kegiatan ini terlaksana hanya 1 tahun sekali. Karena kepercayaan yang luar biasa dari masyarakat dan wali santri, adanya keinginan masyarakat untuk menjadikan putra-putrinya bisa mengaji secara baik dan benar, akhirnya kegiatan ini kita laksanakan dua kali, periode Muharram dan periode Rajab, Demi memenuhi kebutuhan semua agar bisa melayani masyarakat”, tandasnya. (Vi/Red)