PASURUAN. CBN-INDONESIA –
Akibat lalai saat berhenti, Sebuah truk kontainer muatan cairan tetes, bernopol L 8237 UK, yang dikemudikan Fakhrur Rozzi ( 26), warga Desa Pangkatrejo Rt. 004 rw. 001 kecamatan Lamongan kabupaten Lamongan. berjalan mundur hingga menyasak atap teras sebuah rumah warga dan satu unit mobil statiun yang sedang parkir, Rabu (13/9/2023).
Meski tidak ada korban jiwa, kejadian kecelakaan dijalan raya Kertosari Purwosari ini mengakibatkan kerusakan rumah dan mobil serta satu tiang penyangga kabel jaringan telepon patah. Kapos lantas Purwosari, Aiptu Harnadi kepada wartawan menuturkan, kecelakaan berawal ketika truk kontainer mengalami mogok akibat sirkulasi air radiator tidak berfungsi (ngebros). Sambil menunggu suhu air radiator truk dingin, pengemudi truk turun dan makan siang di Soto Lombok yang berada tidak jauh dari lokasi. Saat sedang makan tiba-tiba truk bergerak berjalan mundur.
“Mungkin karena terkena getaran kendaran berat yang melintas sehingga truk tersebut berjalan mundur karena waktu mogok di jalan agak menurun (lajur Surabaya -Malang)” tutur Aiptu Harnadi.
Meski sopir truk mengaku sudah memasang kayu untuk memahan roda truk (ganjel), namun beratnya muatan serta getaran kendaraan yang melintas didukung struktur jalan yang agak menurun sehingga tidak mampu menahan truk tersebut.
“Truk jalan mundur mengarah kekiri menabrak mobil statiun lalu kontainer mengenai atap rumah dan terguling” Lanjut Harnadi.
Cairan tetes tumpah dijalan dan peti kemas menutup lajur arah Malang sehingga lalu lintas dilakukan kontraflow menggunakan lajur Malang-Surabaya. Petugas menurunkan satu unit truk tangki dari Jasa Marga Tol Purwodadi dan satu unit Truk PMK Kabupaten Pasuruan untuk membersihkan tetes yang tumpah di Jalan.
Saat disinggung kenapa cairan tetes yang biasanya dimuat menggunakan truk tangki, namun kali ini menggunakan kontainer menurut Aiptu Harnadi, selama ini pihaknya tidak melakukan pemeriksaan muatan kontainer.
“Memang benar biasanya dimuat tangki dan kontainer biasanya muat barang exspedisi. Selama ini Kami tidak melakukan pemeriksaan muatan kontainer” imbuh Harnadi.
Arus lalu lintas kembali normal setelah tiga jam dilakukan evakuasi dan pembersihan cairan tetes.
Peberbit : Bin/Red