CBN-INDONESIA. – Pelatih paskibra Martin Hadi Susanto (37) yang memaksa 13 anak didik menyodominya sempat mengaku kepada polisi bahwa dirinya akan segera menikah. Terbaru, polisi mengonfirmasi bahwa itu hanya alibi Martin belaka.
Tersangka sebelumnya mengaku bahwa dirinya akan menikah pada Desember 2023. Pengakuan itu disampaikan dalam pemeriksaan intensif usai dirinya ditangkap pada Rabu (12/7/2023).
“Ini baru rencana dia, alibi lah ya,” ungkap Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi kepada detikSumbagsel, Kamis (20/7/2023).
Calon istri yang bersangkutan, kata Andi, awalnya berencana turut diperiksa juga guna pengembangan penyelidikan. Namun, Andi mengungkapkan bahwa saat ini sang calon istri tersebut tidak berada di Muara Enim maupun Sumatera Selatan.
“Masih kita kembangin karena menurut yang bersangkutan (tersangka), calonnya di Jawa,” lanjut Andi.
Pemeriksaan Kejiwaan Pelatih Paskibra yang Minta Disodomi Rampung, Ini Hasilnya
Tersangka sendiri telah menjalani pemeriksaan kejiwaan pada Senin (17/7/2023) lalu. Proses pemeriksaan dilakukan oleh psikolog di RSUD Muara Enim.
Pemeriksaan terhadap warga Desa Karang Endah, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim itu berlangsung selama 3,5 jam, mulai pukul 08.30 hingga 12.00 WIB.
“Iya, terhadap tersangka sudah dilakukan pemeriksaan (kejiwaan) tersebut,” kata Andi.
Namun, pihak kepolisian belum menerima hasil pemeriksaan tersebut karena memang belum dirilis oleh pihak rumah sakit. “Belum ada hasil psikologi, dari dokter belum keluar,” imbuhnya.
Martin Hadi Susanto ditangkap setelah salah satu anak didiknya melapor ke polisi karena dipaksa menyodomi tersangka. Korban ini melapor didampingi oleh guru kerohanian Islam (rohis). Dari laporan tersebut, kemudian terungkap bahwa korban Martin mencapai 13 orang yang semuanya adalah anak didiknya di paskibra.
Polisi pun mengaku masih mendalami kemungkinan adanya korban lain. Sejauh ini, Andi mengungkap bahwa belum ada korban tambahan selain 13 orang itu. “(Korban lain) belum ada,” tutupnya singkat. (Red)