Pasuruan. CBN-Indonesia.com Sebagai upaya dalam penanganan sampah, Desa Martopuro Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan, telah mengembangkan Tempat Pengolahan Sampah yang menggunakan sistem reduce, reuse, recycle atau dikenal TPS-3R KSM ABI MARTOPURO. Berawal dari sistem swakelola pinjam tempat, terus berupaya meningkatkan sarana dan prasarana yang ada, sehingga komitmen untuk menuju Zero Waste di wilayah Kecamatan Purwosari bisa terwujud. Minggu 31/10/2021.
Kegiatan ini sementara masih penggunaan dana Mandiri dan di Fasilitasi dana Pemkab Pasuruan hingga Kementerian PUPR T,A yang di terima sejak tahun 2016 untuk mendukung kelengkapan sarana dan prasarana di TPS 3R.
Sebagaimana diketahui TPS 3R di Desa Martopuro berdiri sejak tahun 2016. Adapun pengelolaan di lapangan dilaksanakan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Abi Martopuro. Setelah berhasil membangun sistem pengelolaan sampah di Desa Martopuro, kini KSM Abi Martopuro dengan dukungan penuh dari pemerintah kabupaten Pasuruan terus fokus dalam peningkatan efektifitas pendaur ulangan sampah.
Adapun inovasi terbaru adalah daur ulang sampah plastik non padat (kresek), yang memiliki nilai ekonomis rendah bahkan cenderung tidak bernilai ekonomis menjadi barang yang mempunyai nilai jual dengan di jadikan beberapa kesenian dan barang-barang bermanfaat lainnya.
Dengan berhasilnya ujicoba ini, diharapkan efektifitas pendaur ulangan sampah di Martopuro mencapai 75% yang terkelola, dan hanya menyisakan residu sebanyak 25% dari jumlah timbunan sampah. Sampai saat ini efektifitas pendaur ulangan sampah telah mencapai 70 % dari total timbunan sampah rata2 per hari sebanyak 1,3 ton.
Dari total sampah tersebut Desa Martopuro telah berhasil mendaur ulang sampah organik menjadi pupuk kompos dan pakan ulat Magot, sedangkan plastik padat dan jenis logam yang masih mempunyai nilai ekonomis di jual ke bank sampah induk di Pasuruan Raya, Sedangkan residu sebanyak 30% akan dijemput DLH untuk dibuang ke TPA Induk Kabupaten Pasuruan.
“Setelah berhasil menangani sampah plastik non padat, Desa Martopuro akan konsen ke penanganan sampah kaca dan kain yang dalam waktu dekat alat pengolahannya akan segera di usahakan segera tersedia, sehingga sampah residu yang dibuang ke TPA induk akan semakin berkurang,” jelas Nurhasan selaku penanggung jawab produksi TPS 3R KSM ABI MARTOPURO.
Lanjut Nurhasan, selaku ketua menyampaikan, “bahwa, TPS 3R ABI MARTOPURO di Desa Martopuro akan terus di kembangkan, dengan melengkapi sarana dan prasarana, serta menjalin kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten pasuruan,pihak swasta (PBS) maupun dengan desa-desa di wilayah Kecamatan Purwosari. Sehingga harapannya masyarakat menjadi semakin menyadari, yang mana awalnya sampah dianggap sebagai bahan yang tidak berguna menjadi sesuatu hal yang bermanfaat”.
“Ke depannya kami juga akan mencoba mengajukan ke pemerintah kabupaten Pasuruan hingga pusat, untuk bisa menyiapkan pengadaan anggaran alat pelebur kaca, untuk memanfaatkan sampah kaca menjadi serbuk kaca yang bernilai ekonomis dalam upaya uptimalisasi TPS 3R diharapkan bisa membawa Zero waste di Kabupaten Pasuruan.,” Tambah Nurhasan.(Zn)