Warga Dukuhsari Sukorejo Keluhkan Jalan Rusak Hingga Minimnya Penerangan Jalan Umum (PJU)

Pasuruan. CBN-Indonesia.com
Warga di Desa Dukuhsari Kecamatan Sukorejo Kabupaten Pasuruan Provinsi Jawa Timur, mengeluhkan jalan rusak hingga minimnya penerangan jalan umum, yang sudah bertahun-tahun tidak pernah diperhatikan oleh pemerintah daerah hingga pusat, kurang lebih sudah berjalan 10 tahun.

Salah seorang warga sebut saja Cak Im (36) mengatakan, jalan tersebut mengalami kerusakan sudah sejak sepuluh tahun,begitu juga minimnya penerangan jalan umum (PJU).

“Padahal jalan ini merupakan jalan penghubung dua kecamatan (Sukorejo-Wonorejo),tapi untuk penerangan jalan umum saja sangat minim”,terangnya. Senin(13/09/21).

Lanjut cak Im, “kami loo mas, sampai kami usaha uruk sendiri, menggunakan dana pribadi kami, sampai habis 15 Dam truk. Karena kami kasian sama masyarakat yang melintas di jalan ini mas”.

Kondisi tersebut membuat warga mengeluh,karena sejak lama tidak bisa menikmati kondisi jalan yang baik dan lampu penerangan umum yang layak.

Saat melewati ruas jalan tersebut,mereka harus bergelut dengan debu di musim kemarau dan lumpur di musim hujan.

Selain itu,di ruas jalan tersebut pun tidak ada saluran drainase. Hal itu membuat air hujan dari badan jalan, tak jarang yang mengalir ke pinggiran rumah warga.

“Kalau hujan deras sedikit saja, air dari jalan masuk ke halaman rumah. Saya berharap pemerintah khususnya kabupaten Pasuruan, segera menanggapi keluhan kami yang ingin menikmati jalan bagus dan tidak ingin kebanjiran”,jelas cak Im.

Oleh karena itu,kami berharap perbaikan pun nantinya dilakukan secara komperhensif. Selain badan jalan yang diperbaiki dengan menggunakan struktur beton,tak lupa dibuatkan saluran drainase air,juga diberi PJU.

Sebelumnya,perbaikan jalan hanya berumur pendek,karena hanya diaspal dan mudah tergerus air yang tak punya saluran drainasenya.

Sementara itu, Kasun Rosadi mengatakan,”saya sudah banyak menerima keluhan dari masyarakat, terkait kondisi jalan dan PJU di jalan lintas kabupaten yang menghubungkan dua kecamatan Sukorejo dan Wonorejo”.

Bahkan warga merasa di anaktirikan oleh pemerintah, karena sudah cukup lama tak bisa memiliki jalan yang bagus.

“Kami melihat di beberapa daerah lain sudah banyak yang diperbaiki, sedangkan kami yang mengajukan sejak lama, belum mendapat respon yang positif,paling sempat hanya ada perbaikan sedikit”,kata Rosadi.

“Sejak tahun 2000-an, perbaikan yang dilakukan hanya sebatas lastik alias aspal saeutik (aspal sedikit),itupun cuma sebagian saja yang diperbaiki. Jadi dalam waktu singkat, kondisinya kembali rusak tergerus aliran air saat hujan,” tutur Rosadi.

Sementara terkait drainase, Rosadi mengatakan, warga sebenarnya sempat berswadaya membangun gorong-gorong di tiga titik.Namun salurannya kini tertutup, karena ada pelebaran jalan yang juga dilakukan secara swadaya atau menggunakan dana pribadi.

Begitu juga perbaikan kecil di badan jalan, Rosadi mengaku warga hanya mampu berswadaya sedikit demi sedikit.Namun dengan kualitas yang seadanya, kondisi jalan tak lama kembali rusak.

Menurut Rosadi, pihaknya merasa sangat bingung,soalnya ketika mengajukan perbaikan ke pemerintah desa, perangkat desa berdalih tidak punya wewenang, karena ruas tersebut berstatus jalan kabupaten.

Sementara pengajuan ke Pemkab Pasuruan, melalui para wakil rakyat DPRD kabupaten Pasuruan hingga kini juga belum mendapat respon positif. (Red)

Our Visitor

0 8 1 7 3 0
Users Today : 13
Views Today : 188
Total views : 288883
Share on facebook
Facebook
Share on google
Google+
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp

Berita lainnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *