Lumajang. CBN-Indonesia.com – Hujan abu vulcanik masih terus mengguyur kawasan Desa Sumber Orep, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, hingga Minggu (05/12/2021) malam.
Diketahui, Rumah-rumah juga area persawahan warga, semuanya tertimbun material vulcanik, bahkan banyak yang ambruk hingga tinggal puing-puing yang tersisa.
Kondisi jalan desa sunyi seyap. Tak banyak warga yang beraktivitas, karena sedang berada di tempat pengungsian sementara.
Hanya terlihat beberapa warga yang nekat melihat kondisi rumahnya yang rusak akibat tak kuat menahan material vulkanik erupsi Gunung Semeru.
Banyak juga beberapa ekor hewan ternak, seperti kambing dan ayam dibiarkan begitu saja. Tampak hewan-hewan ternak luka-luka akibat awan panas Selasa (07/12/2021).
Gembot nama sapa’an akrabnya, relawan dari Kabupaten Pasuruan, terus bersiaga dan membantu masyarakat, “Kami berangkat dari Kabupaten Pasuruan, sengaja datang kesini untuk membantu mengevakuasi dan menyiapkan makan siap saji untuk dibagikan ke Warga, yang sedang tertipa musibah eropsi Gunung Semeru”, ujarnya.
Lanjut, cerita warga pengungsian di Desa Sumber Orep, Kecamatan Pronojiwo. DiKala hari itu, saya berada di rumah bersama putri saya. Sementara itu, istri saya sedang mengikuti pengajian.
Tak selang lama, terdengar suara gemuruh dari atas gunung Kobokan yang hanya berjarak sekitar 2 km dari rumah saya.
“Saya pikir santai saja dan tidak panik, saya kira kejadian itu hanya seperti yang terjadi pada tahun lalu. Cuma hanya hujan abu saja”.
Tanpa saya sadari, saya melihat ke luar rumah, ternyata dari arah utara langitnya sudah gelap, alhasil saya langsung bergegas menggendong putri saya naik motor menjemput istri ke lokasi jauh dari rumah saya,” ungkapnya Hari.
Baru kali ini, rumahnya diterjang hujan material vulcanik seperti ini. Kejadian-kejadian sebelumnya tidak sampai seperti ini. Kalaupun ada erupsi, itu hanya hujan abu vulcanik tipis-tipis saja.
Wagiran menambahkan, “saat itu sudah tidak sempat membawa apa-apa. Bahkan rumahnya saja tidak terkunci. Semua lari menyelamatkan diri. Kami ketakutan, karena sudah turun hujan lumpur seperti mau kiamat”, ungkapnya.
Upaya untuk menghentikan warga yang kembali ke rumahnya terus dilakukan oleh petugas gabungan dari Polsek Pronojiwo, Koramil Pronojiwo, Kompi 4 Batalion B, Pelopor Satuan Brimob Polda Jatim, serta para relawan.
Warga tidak diperkenankan untuk kembali ke rumah masing-masing, karena kondisinya masih sangat rawan. Dari arah Gunung Semeru, masih terlihat awan pekat dan beberapa kali terjadi erupsi.
“Ini tadi kami lakukan patroli keamanan dan kami dapati warga berupaya mengevakuasi barang-barangnya, termasuk pakaian, untuk dibawa ke pengungsian. Makanya kami berikan bantuan agar mereka tidak kembali lagi masuk zona berbahaya,” Tegasnya. (Red)